Kejam, Anak belasan tahun dipaksa kerja 19 jam setiap hari
Media lokal China melaporkan adanya kerja paksa yang mempekerjakan anak-anak yang masih berumur belasan tahun. Rata-rata mereka yang bekerja di pabrik tersebut masih berumur 13 tahun, bahkan lebih parahnya mereka harus bekerja selama 19 jam setiap harinya.
Seperti yang dilansir Dailymail, Selama 19 jam, mereka dipaksa memproduksi ratusan pakaian dengan kondisi lingkungan kerja yang bisa dibilang jauh dari layak. Tempat yang kotor dan remang-remang. Anak-anak itu bekerja dari pukul 7.30 dan tidak boleh pulang sampai menyelesaikan semua pekerjaannya. Bahkan kadang mereka baru selesai pukul 3 dini hari pada hari berikutnya.
Kejadian ini baru terungkan setelah ada wartawan yang menyamar masuk dalam pabrik tersebut. Wartawan ini kemudian merekam semua kegiatan yang ada di dalam secara sembunyi-sembunyi dan kemudian mengunggahnya kedalam beberapa situs video.
Dalam sebuah video yang di unggah pada tanggal 21 November tersebut memperlihatkan bagaimana anak-anak harus bekerja menjahit dan menyortir pakaian di sebuah pabrik di Kota Changshu, Provinsi Jiangsu, China. Mereka kebanyakan berasal dari sebuah desa miskin di bagian timur China.
Menurut keterangan salah satu pemilik pabrik tersebut, para pekerja itu sudah di beli olehnya dengan harga 1.000 yuan - 3.000 yuan atau setara Rp 1,9 juta - Rp. 5.8 juta.
"Anak-anak ini bekerja tanpa kontrak dengan gaji bulanan 2.500 yuan (setara Rp. 4,8 juta). Namun mereka mengambil gaji satu tahun sekali,"
Guna mencegah para pekerjanya melarikan diri, Bos pabrik tersebut juga menahan kartu identitas dan ponsel mereka untuk mencegah mereka melarikan diri.
"Ketika pertama kali bekerja, saya dipaksa menghasilkan 350 potong pakaian. Sekarang jumlahnya naik jadi 750 potong," kata salah satu pekerja bernama Xiao Xiong.
Undang-undang tenaga kerja di China sendiri melarang perusahaan untuk mempekerjakan anak-anak di bawah usia 16 tahun.
Kini Video tersebut telah menarik perhatian otoritas Changsu. Pihaknya akan segera melakukan penyelidikan terkait pabrik yang tidak memiliki ijin usaha ini.
Seperti yang dilansir Dailymail, Selama 19 jam, mereka dipaksa memproduksi ratusan pakaian dengan kondisi lingkungan kerja yang bisa dibilang jauh dari layak. Tempat yang kotor dan remang-remang. Anak-anak itu bekerja dari pukul 7.30 dan tidak boleh pulang sampai menyelesaikan semua pekerjaannya. Bahkan kadang mereka baru selesai pukul 3 dini hari pada hari berikutnya.
Kejadian ini baru terungkan setelah ada wartawan yang menyamar masuk dalam pabrik tersebut. Wartawan ini kemudian merekam semua kegiatan yang ada di dalam secara sembunyi-sembunyi dan kemudian mengunggahnya kedalam beberapa situs video.
Dalam sebuah video yang di unggah pada tanggal 21 November tersebut memperlihatkan bagaimana anak-anak harus bekerja menjahit dan menyortir pakaian di sebuah pabrik di Kota Changshu, Provinsi Jiangsu, China. Mereka kebanyakan berasal dari sebuah desa miskin di bagian timur China.
Menurut keterangan salah satu pemilik pabrik tersebut, para pekerja itu sudah di beli olehnya dengan harga 1.000 yuan - 3.000 yuan atau setara Rp 1,9 juta - Rp. 5.8 juta.
"Anak-anak ini bekerja tanpa kontrak dengan gaji bulanan 2.500 yuan (setara Rp. 4,8 juta). Namun mereka mengambil gaji satu tahun sekali,"
Guna mencegah para pekerjanya melarikan diri, Bos pabrik tersebut juga menahan kartu identitas dan ponsel mereka untuk mencegah mereka melarikan diri.
"Ketika pertama kali bekerja, saya dipaksa menghasilkan 350 potong pakaian. Sekarang jumlahnya naik jadi 750 potong," kata salah satu pekerja bernama Xiao Xiong.
Undang-undang tenaga kerja di China sendiri melarang perusahaan untuk mempekerjakan anak-anak di bawah usia 16 tahun.
Kini Video tersebut telah menarik perhatian otoritas Changsu. Pihaknya akan segera melakukan penyelidikan terkait pabrik yang tidak memiliki ijin usaha ini.
Posting Komentar untuk "Kejam, Anak belasan tahun dipaksa kerja 19 jam setiap hari"
Kolom komentar ini tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik.